Chapter 9

1435 Kata

Tetesan air hujan yang begitu deras menghantam bumi menjadi saksi bisu akan kebosanan yang tessa alami selama beberapa jam terakhir sejak perdebatannya dengan si kembar. Tessa menekuk kedua lutut yang di gunakan sebagai tumpuan menyangga kepala serta tangan yang memeluk lututnya. Dia, tessa masih bingung siapa yang adik kakak itu panggil dengan nama dia? Apa yang di maksud dia itu adalah bos? atau orang jahat yang akan membawanya pergi? “ya lord, please help me” gumam Tessa sedangkan dari pintu luar kamarnya terdengar orang sedang mengetuk ngetuk pintu dengan keras. “kalian berdua bisa diam tidak di luar, aku bisa gila jika terus menerus mendengar kalian teriak dan mengetuk pintu kamarku” serunya sembari meraih bantal dan melemparnya kearah pintu dengan kesal. Setelah itu tidak ada sua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN