Bab -18-

1498 Kata

Jihoon membuang napas berat, ia menoleh ke arah sang Kakak dengan tatapan sendu. "Maafkan aku, tapi untuk saat ini aku belum bisa memaafkannya." "Mau sampai kapan?" "Entah. Yang pasti tidak untuk saat ini, aku tidak ingin mengucapkan kata maaf tetapi hatiku yang sebenarnya belum bisa memaafkan." Pada akhirnya Yuri mengangguk, ia menerima keputusan Jihoon meski dengan setengah hati. Tanpa keduanya sadari, sudah sedari tadi Papa Park berdiri tak jauh dari keduanya. Pria berumur lima puluh tahunan itu terdiam menunduk, rasa bersalah kembali menyerang dirinya secara utuh. "Maafkan Ayah, Jihoon-ah." Pria baya itu bergumam sebelum berlalu pergi. Ia kembali ke arah ruang tamu dan bersikap seolah tidak mendengar apapun. Tidak lama setelahnya Yuri juga Jihoon turut begabung. Soora yang sejak

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN