Bab -19-

2712 Kata

"Sannakji?" Jihoon mengulang perkataan Soora. Si gadis menganguk kecil dengan senyum mencurigakan. Tidak lama setelahnya seorang pelayan datang menghantarkan pesanan. Seketika Jihoon melotot, ia hanya bisa mengekspresikan perasaanya dengan satu kata. Geli. Ia bergidik geli saat pelayan menyajikan satu piring beris potongan kecili gurita yang masih menggeliat. Sedangkan Soora yang menyadari perubahan ekspresi Jihoon hanya tertawa kecil. Dengan iseng gadis itu menjepit satu potong gurita dengan sumpit, lalu mengarahkan benda itu tepat di depan wajah Jihoon. "Makanlah," ujarnya dengan tersenyum manis. Tapi bagi Jihoon itu lebih terkesan seperti senyum meledek. "Aku tidak suka makanan mentah, apalagi makanan hidup," jawabnya sambil memalingkan muka, mencoba menghindari suapan Soora. Sebe

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN