Inul melirik pada Alfonzo yang menyetir mobil di sebelahnya. Pria itu tampak suram, Inul takjub dan sedikit takut melihatnya. Namun dia memberanikan diri bertanya. “Paman, anu ... Inul mau tanya, boleh?” Inul tak mengira Alfonzo menjawabnya begitu cepat, mungkin dipikirnya Paman Apokat masih betah mengambek. “Mengapa kamu meminta izin segala? Bukannya kalau untuk berghibah kamu tak perlu persetujuan yang mendengarnya?” sindir Alfonzo. “Ternyata Paman Apokat masih ngambek,” gumam Inul pelan, tapi Alfonzo mendengarnya. “Saya tidak ngambek!” Alfonzo mendengkus kasar. Beraninya gadis ingusan mengatainya pria matang tangguh sepertinya ngambek! Apalagi gadis itu bukan manusia. “Ya wes, anggap saja gitu. Ndak ngaruh buat Inul. Eh, ngaruh juga.” Inul berbalik menghadap Alfonzo dan menatapn