Pertama kali Bara pulang terlambat tanpa memberitahu lebih dulu. Tidak masalah bagi Vivi, ia dapat mengerjakan novelnya lebih lama. Namun, lama kelamaan dia mulai khawatir juga, tidak biasanya Bara tidak mengabari. Meski terjebak macet Bara pasti akan menghubungi dan mengatakan alasan keterlambatannya. Tidak seperti sekarang ini. Bahkan Bara tidak menjawab saat dihubungi, pesannya tidak baca. Apakah suaminya memang sesibuk itu sampai-sampai tidak bisa sekedar mengecek ponsel? Ataukah jangan-jangan ...? Vivi menggeleng mengusir pikiran buruk yang mulai memasuki kepalanya. Dia yakin Bara tidak apa-apa, hanya sibuk saja sehingga tidak sempat membalas pesannya. Vivi menutup laptop, dia sudah selesai untuk hari ini. Tambahan waktu satu minggu yang diberikan pihak penerbit membuatnya bisa sedi