Vivi terengah, cadangan udara di paru-parunya sudah semakin menipis membuat dadanya terasa seperti akan meledak. Namun, untuk menghentikan ciuman panas suaminya rasanya dia sangat enggan. Entah kenapa dia tidak ingin Bara menghentikan ciumannya..Dia ingin terus merasakan bibir dan lidah Bara di dalam mulutnya. Astaga, dia sangat berga*rah malam ini. Namun, Bara tetap melepaskannya meski Vivi terus melawan. Tak mungkin ia membiarkan istrinya kehabisan napas. Mata Bara menggelap melihat kabut di mata istrinya yang sayu. Tangannya terangkat mengusap bibir bawah Vivi yang mengkilap. Menggeram tertahan mendengar desahan yang keluar dari mulut Vivi. Astaga, kenapa Vivi begitu menggairahkan malam ini? Kedua bagian kepalanya berdenyut, sama-sama pening. Tak sabar Bara merobek lingerie super tipi