Jantungnya seolah tidak beraturan detakannya, dengan langkah cepat Natasya keluar dari dalam kamar lelaki itu, langkahnya terhenti tepat di tengah - tengah anak tangga yang sedang ia turuni, satu tangannya mendekap d**a sampingnya. "Kenapa aku seperti habis lari maraton? hah...tidak mungkin kan aku sakit jantung gara - gara marah dengan itu orang kan?" ucap Nataysa dengan gerutunya, lalu melanjutkan langkah kakinya turun ke meja makan, disana mama sudah menungguinya. "Mama tahu sayang, Andra pasti tidak mau, ayo yasudah kita makan saja duluan, toh ini sudah lewat waktunya makn siang sayang..." ucap mama Andra pada gadis yang tengah datang mendekat ke arahnya. Mama sangat bersyukur Natasya mau perhatian pada Andra, meski sudah di perlakukan kasar oleh lelaki itu. Dengan satu tangan yang