Natasya hanya melongo menatap lelaki di depannya yang marah tanpa sebab, dan ia merasa terhipnotis karena tingkahnya, ia hanya terdiam dan menatap omelan dari Andra itu yang sulit ia cerna di otaknya. "Haruskah aku senang Andra ngomel nggak jelas begini?" ucap dalam hati Natasya saat itu, sampai ia tersadar saat mendengar pintu kamar tertutup. Ia baru menyadari bahwa Andra sudah pergi dari sana. Dari dalam kamar yang ia tempati. "Hya Andra! harusnya aku yang marah! bukan kamu!...hei!...ponselku mana? hei!...apa yang kamu lakukan sekarang?!" teriak Natasya sembari akan beranjak pergi dari tempatnya, namun nyatanya, perutnya terasa kram saat itu, rasanya sakit seperti melilit, dan membuat Natasya harus mundur kebelakang mencari sandaran untuk tubuhnya, ia pun lalu memilih untuk duduk diata