"Bagaimana jika kalian berdua menginap saja di rumah Papa?"
Aku terkesiap, mendongak menatap Papa dan bergantian menatap Bara. Lelaki itu menunjukkan raut yang sama denganku. Bingung dan juga gugup.
"Sepertinya tidak malam ini, Pa. Mungkin lain hari aku akan membawa Sifa untuk menginap di rumah Papa."
Itu jawaban yang Bara lontarkan untuk Papa Bastian. Aku sedikit bernapas lega. Setidaknya Bara mempunyai jawaban untuk Papa.
"Memangnya kenapa? Bukankah hari ini atau besok juga sama saja. Papa yakin mamamu juga pasti akan senang jika kau mau datang mengunjunginya."
Kulirik Bara yang sepertinya tidak seberapa suka saat Papa Bastian menyebut nama Mama. Yang aku tahu, Papa Bastian ini memang telah menikah lagi setelah istrinya yang merupakan ibu kandung Bara meninggal dunia. Dan tanpa Bara
