Aku turun dari dalam bis, mengedarkan pandangan ke sekitar. Hari yang memang gelap karena sekarang sudah mendekati tengah malam. Seorang lelaki berjaket hitam yang sudah aku kenali tergesa menghampiriku. "Selamat malam, Nona!" sapanya. Dialah Paman Ridwan. Lelaki yang beberapa waktu terakhir ini mendadak menjadi pengawal pribadiku karena ke mana-mana beliau akan selalu mengikutiku. "Malam, Paman," jawabku dan melangkah mengikutinya menuju mobil. "Silahkan, Nona." Paman Ridwan telah membuka pintu mobil untukku. Rasanya sungguh nyaman begitu tubuh ini menyentuh kursi mobil. Kusandarkan punggungku dan memejamkan mataku. Lelah, tentu saja. Perjalanan panjang yang memerlukan waktu beberapa jam lamanya. Aku hanya menurut saja ke mana Paman Ridwan akan membawaku. Yang penting sekarang aku bi