POV BEN Weekend, seharusnya aku bisa menghabiskan waktu bersama Sifa. Tapi nyatanya, Sifa tak ada di rumah ini. Baru satu hari tak bertemu dengannya, rasanya aku sudah sangat merindukannya. Bagaimana jika seandainya Sifa akan lebih lama lagi meninggalkanku. Aku tidak tahu apa yang terjadi pada hidupku. Sejak pertama kali aku melihat Sifa, di saat itu pula rasa penasaran yang mendorong hatiku untuk mencari tahu tentangnya. Bagai mimpi karena wanita yang aku cintai pada akhirnya bisa aku jadikan istri. Tadi malam aku yang terus kepikiran Sifa sampai susah tertidur hingga pagi. Padahal aku telah meneleponnya dan dengan mendengar suaranya saja sanggup membuat hatiku berbunga-bunga. Sebenarnya aku sangat percaya jika Sifa pasti bisa menjaga dirinya hanya untukku. Apakah aku ini egois? Ya, t