Belenggu 20

1185 Kata

Daryl dan Enid mengikuti langkah ibu panti masuk ke dalam. Perempuan itu mempersilakan mereka duduk di sofa tua berwarna coklat usang termakan waktu. Di panti sederhana ini Enid dibesarkan dengan kesederhanaan. “Kalian sudah lama menikah?” tanya Ibu panti. Enid melirik Daryl di sisinya, sementara pria itu tersenyum pada ibu panti lalu berujar. “Belum nyonya.” Enid tak paham apa alasan Daryl berbohong. “Ibu khawatir saat kau tidak pernah lagi berkunjung. Aku mencoba menghubungi nomor ponselmu tapi tidak pernah aktif. Anne juga tidak tahu keberadaanmu.” ujar Ibu panti dengan perasaan cemas. Sebelum Enid dijual Anne, dia memang kerap berkunjung ke panti, menyumbang sedikit dari hasil jerih payahnya untuk adik-adiknya di panti. Mendengar nama Anne mengubah raut wajah Enid muram. Anne ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN