Belenggu 53

1064 Kata

“Entah, aku tidak ingat.” jawab Enid santai. "Jangan bohong kamu!" Lizzie mendesih. "Aku mengatakan yang sebenarnya." Enid berkilah. 'Lagipula ingatan suamimu sangat buruk, pertemuan kami belum lama terjadi.' benak Enid. Lizzie menatap wajah Enid lekat-lekat, seperti mencari sebuah kebenaran di sana. Enid merasa tidak nyaman dengan tatapan itu hingga ia membawa wajahnya berpaling. “Bukankah Materson donatur di panti asuhan tempat tinggalku? Mungkin Tuan Negan melihatku di sana.” ucap Enid. Lizzie melongo, berpikir ucapan Enid benar, mungkin saat berkunjung Negan melihat Enid di panti. Tapi, akhir-akhir ini Negan tidak pernah berkunjung ke panti asuhan, suaminya hanya mengirim uang lewat bank. Lizzie menghela nafas panjang. Ia menjadi bingung kenapa Negan sangat yakin pernah be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN