Akhirnya hari itu Calvin habiskan dengan memperhatikan gerak gerik Marina. Bagaimana gadis itu berinteraksi dengan sekitarnya dan rekan kerjanya, bagaimana gadis itu menyapa dan tersenyum, tidak! Dia bukan Sumarni, sejak tadi Calvin tak melihat tawa milik Sumarni-nya. Tapi bagaimana dengan suaranya, mereka sama persis? Calvin menggeleng, bukan juga. Saat mendengar suara Sumarni dia juga seperti mendengar suara Mommynya. Lalu jika bukan, siapa mereka sebenarnya? Sumarni hilang, lalu kini muncul Marina di depannya. Cavin meremas rambutnya, frustasi. Tidak ini tidak boleh berlanjut, jika itu sungguh Sumarni, Calvin segera mengambilnya kesisinya dan menjadikannya kekasihnya. Calvin menekan tombol interkom di mejanya lalu di sebrang sana Sumarni mengangkat teleponnya. "Ya, Tuan?" "Bawakan