[22]. Di usir.

1211 Kata
"Kenapa kamu berpikir aku jahat? Aku tahu kalian semua sangat lapar dan ingin makan segera, sama aku pun juga lapar! tapi Tidakkah kamu berpikir orang-orang itu mungkin akan mengejar kita lebih cepat. dari atas tebing menuju ke bawah sungai itu tidak butuh waktu lama untuk mencapainya" Nael mengucapkannya dengan nada datar, namun hatinya sangat marah mendengarnya. Kenapa timnya mengangap dia jahat? Bukankah jelas status mereka kini menjadi buronan paling dicari di seluruh hutan mistis ini? Mungkin juga ada harga untuk kepala mereka! Maka dari itu, dirinya yang amat sangat paranoid bahkan tidak bisa bersantai sedikitpun. Sementara rasa was-was terus menerus menggerogoti hatinya. Ketakutan lainnya ialah, dia merasa tubuhnya semakin tidak baik-baik saja. Rasa sesak yang menghampiri dirinya sebelum ini membuat rasa khawatir memenuhi seluruh hatinya. Kenapa dia merasakan itu di saat orang-orang bertopeng itu datang? Apakah ada keterikatan aneh antara dia dan orang-orang itu? Sesuatu yang sama mungkin dengan kehidupan pertamanya saat itu. "Sudah-sudah kita masih dalam tim okey, tidak perlu bertengkar untuk sesuatu yang tidak diperlukan" Julian berusaha menengahi. Itu tidak akan baik untuk tim jika formasi mereka terpecah belah di saat musuh saja mencari mereka ke seluruh penjuru hutan ini. Mereka datang bersamaan, maka akan lebih baik jika pulang juga dalam kondisi bersama! Dan masalah sekecil apapun itu tidak akan baik untuk mereka. "Tapi tidak akan ada yang salah bukan? Maksudku kita tidak butuh waktu lama untuk makan sebentar saja?" Elena mengerutkan bibir dengan nada tidak suka. "Kita sudah berlarian ke sana kemari dan butuh tenaga lebih. Mumpung masih dekat sungai, kita bisa berhenti sejenak untuk makan? Baru setelah itu kita bisa melanjutkan perjalanan lagi bukan!" Lanjutnya. Elena sudah sangat lapar sedari tadi. Ketika cuaca panas mereka harus rela dikejar segerombolan manusia bertopeng yang ternyata juga mengincar nyawa mereka. Lalu mereka berlari terus menerus untuk mencari tempat yang aman, tapi semua orang pun tahu tidak akan ada tempat aman kecuali mereka meninggalkan hutan mistis segera. Dan ini jelas-jelas tidak akan terealisasi dalam beberapa menit saja. Butuh hitungan waktu, jam ataupun justru bisa lebih dari satu hari? "Kamu masih berpikir untuk makan?? Lalu aku akan pergi lebih cepat! Di situasi sepenting ini, meski kalian berpikir akan makan lebih cepat. Siapa yang akan percaya hari ini akan sama baik-baiknya dengan hari berikutnya? Nyawa kalian kini dipertaruhkan!" Teriak Nael dengan sebal. "Aduhh kalian kenapa semakin ribut! Tenang okee tarik nafas" Julian dengan panik menatap kedua orang yang kini sibuk melemparkan pandangan tajam satu sama lain. "Aku tahu itu!!" Potong Elena dengan sebal, " Yang aku katakan ialah, kita butuh waktu sebentar saja. Tidak butuh waktu lama! Itu pun hanya untuk memakan bekal paling tidak" Lanjutnya sembari menahan emosi. Kenapa semua orang tidak ingat dia perempuan sendiri di dalam tim? Jelas saja tenaganya tidak sekuat mereka yang memiliki tubuh pria. Atau mereka yang telah menjalani serangkaian pelatihan tingkat tinggi, setingkat pelatihan Aenos. "Kita sudah berhenti lama untuk mengumpulkan ini Elena" Tekan Nael keras. "Berapa menit yang dibutuhkan kuda- kuda itu untuk sampai ke sini dengan cepat? Aku pikir hanya butuh 15 menit untuk mereka datang dan menyerbu kita di sini!" Balas Nael tidak habis pikir. Semua orang tampak terdiam sejenak, seakan tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Mereka memang lapar, tapi mereka juga berpikir apa yang terjadi jika orang-orang itu akan datang selanjutnya? Ketakutan meraka tidak datang tanpa alasan. Justin menatap pertengkaran sengit itu dengan nafas lemah. Yang satu merupakan perempuan tidak sabaran dan hobi memancing masalah di setiap kesempatan. Dan yang satunya terlihat sangat paranoid. Dia sendiri bingung harus membalas apa pertengkaran mereka! "Kenapa tidak boleh?! Ini tidak butuh waktu lama kalau hanya sekedar memakan bekal saja bukan?" Elena dengen kekeh berkata. Dia rasa itu benar. Mereka juga bukan manusia super yang memiliki kekuatan tambahan. Di satu sisi Frenzo menatap perdebatan didepannya dengan pandangan lelah. Sungguh masa muda yang menyenangkan. Selama tinggal di hutan mistis, dia sangat jarang untuk menemukan sosok normal di antara para makhluk tidak normal lainnya. Kebanyakan yang dia lihat ialah, makhluk supernatural aneh yang bahkan mengerikan bentuknya! Seperti goblin yang menguasi seluruh dinding bawah tanah di tepi Munchfild, selatan hutan mistis. Atau para kurcaci yang mendiami bawah gunung kembar di utara. Sangat jarang menemukan manusia seperti mereka, jika ada pun bisa saja mereka termasuk kelompok werewolf atau mungkin vampir yang mendiami hutan mistis juga. "Uuh terlalu berdiam di sini juga bukan pilihan yang baik! Itu hanya akan membuang-buang waktu saja" Ucap Frenzo memberi saran. Yang sepertinya tidak memiliki efek apapun untuk sekelompok orang dari kementerian ini. Karena mereka sama-sama keras kepala! Frenzo ingin menepuk kepalanya keras tak kala melihat adegan saling tatap menatap dengan tajam itu. Itu mengingatkannya dengan pertarungan dirinya dengan salah satu anggota klan Piktor! Jika diingat-ingat masa mudanya ternyata sama seperti mereka! Frenzo mengingat lagi kenangannya dengan dengan sekelompok Centaurus yang memiliki perbedaan pendapat dengannya! Kala itu Frenzo harus mengalami cedera tingkat tinggi ketika kaki kudanya menabrak batu besar! Dia berharap pertarungan antar manusia ini tidak akan semengerikan pertarungannya dulu! "Kenapa kita tidak memilih saja?" Elena berkata tiba-tiba. "Bagaimana jika kita memilih siapa yang setuju untuk beristirahat atau melanjutkan perjalanan?" Semua orang menatap Elena dengan pandangan aneh. Bukankah perempuan ini ingin mereka menjadi dua kubu yang siap bertarung kapan saja? "Kamu gila ya" Pungkas Julian menatap Elena dengan pandangan kecewa. "Gila? Siapa yang gila, aku hanya realistis saja. Tidak ada manusia yang bisa tahan untuk bertahan setelah hampir seharian dikejar oleh makhluk bertopeng itu!" Pungkas Elena tajam. Julian menatap Elena dengan aneh dan bingung. Kenapa dia merasa Elena seperti bukan dia? Namun perasaan itu segera dia tepis segera. Tidak mungkin, mereka sedari tadi berada di dekat perempuan itu. Namun perilakunya sekarang malah membuatnya berpikir seperti perempuan serakah dan egois! Julian merasa malu seketika, bagaimanapun perempuan itu termasuk anggota divisinya. "Baik! Menurutmu apakah aku butuh saranmu? Tentu saja tidak!" Nael menatap tajam perempuan itu tanpa rasa takut. Apakah dia pikir dirinya bisa ketakutan? Ini bahkan tempat di mana dia selalu rutin untuk datang mengunjunginya. Bukan sekali dua kali dia datang ke sini. "Lalu kenapa tidak pergi segera?!" Tantang Elena dengan nada mengejek. "Jangan bilang kamu ketakutan sejak bertemu pria bertopeng itu bukan?" *** Nael berteriak frustasi dalam hatinya. Dia hanya tidak menyangka, dirinyalah yang harus tersingkir pada akhirnya! Dalam hatinya dia ingin mengumpat, seharusnya dia tetap bedada di sana. Apa yang dia lakukan hari ini hanya dengan berjalan menuju salah satu teman centaurusnya? Sementara teman-teman yang seharusnya menjadi rekan perjuangan satu timnya justru sedang asik-asikan membakar ikan bakar di pinggiran sungai tadi! Demi jenggot Hades, dia bersumpah akan memukul keras bahu sahabatnya itu. Bisa-bisanya Arcturus tidak memilih untuk mengikuti dia. Lihat hasilnya, dia justru sibuk dengan orang-orang menyebalkan itu. Dan ohh! Elena gadis mengerikan yang dia temui. Beraninya orang itu mengatakan dia egois? Huh punya keberanian besar eh mengatakan itu di hadapannya! Nael berjalan menembus hutan sendirian. Matanya melirik sekitar yang tampak sepi. Hutan mistis di malam hari terlihat lebih gelap dan suram. Aura dingin terasa berkali-kali lipat lebih dingin daripada udara malam di kementerian. Nael melirik bajunya yang basah tadi, air sungai yang membasahi bajunya membuat dirinya berkali-kali merapatkan jaket yang sudah basah. Sesekali suara jangkrik hampir membuatnya melompat ketakutan. "Kenapa pula aku harus setuju ikut misi ini" Rutuknya yang kesekian kali. "Lalu biarkan saja mereka dimakan orang-orang itu" Nael hanya ingin segera sampai ke tempat Feign lalu beristirahat di sana selama beberapa hari. ***
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN