Emi memalingkan wajahnya ketika Dani mendekat, gadis itu menahan nafas begitu hidungnya mencium aroma asing yang dalam keadaan normal justru membuatnya mual. “Apa perlu aku menggendongmu untuk bergeser dari pintu, Emi?” kata Dani tersenyum nakal. Emi secepatnya bergeser sebelum Dani benar-benar melakukan ucapannya, padahal lelaki itu hanya menggodanya saja. “Dani, jangan ganggu anak emasku. Kamu terlalu murahan untuk bisa tidur dengan Emily!” tegur April yang masih dalam keadaan telanjang bulat di atas kasur. Dani terkekeh seraya mengerling pada April, tanpa bicara lagi dia membuka pintu lalu keluar dari sana. “Emi, kemari!” panggil April. Emi menoleh perlahan, dia merasa risih melihat April yang masih saja belum berpakaian. “Mbak pakai baju saja dulu!” katanya enggan melihat ke ara