"Lihat!" Sinta memperlihatkan kopi yang sudah ia periksa. "Kopi ini mengandung obat yang mematikan. Kalau dia pamanya Tuan. Dia enggak akan melakukan ini bukan?" Sinta terlihat geram. Ethan memang sengaja membasahi ujung baju bagian pergelangan tangannya pada kopi itu, ketika ia membersihkannya tadi. Lalu saat ini ia membawanya ke markas Black Eagle. Dan Sinta sudah memeriksanya. Ethan duduk di sopa dengan memejamkan kedua matanya. Sinta segera memberikan segelas air minum. Ethan baru datang dan laki laki itu sepertinya sedikit terguncang dengan semua kenyataan ini. "jadi kita akan cari tahu, siapa laki laki b******k itu." geram Sinta. "Yang aku tahu, dia memang pamannya pak Ethan. Tapi yang jadi masalah. bahwa saat ini banyak sekali orang orang terdekat yang melakukan pembunuhan kan? itu