"Apaan sih?" Klarisa menarik tangannya, dan hadiahi sebuah kekehan dari Erlangga. "Gitu aja marah," godanya. "Kamu tuh ko aneh. Kamu kayanya emang salah makan obat." keluh Klarisa. Perempuan itu segera meninggalkan Erlangga menuju ke line lain. Sedangkan Erlangga masih berdiri di tempatnya dengan menatap punggung ramping itu berlalu. "Manis banget sih, sayangnya dia kesukaan Wen Lee." gumamnya. "Ibu tadi itu pak Erlangga ko gitu?" tanya Braga. Saat ini keduanya berada di tengah tengah line. Klarisa ingin melihat semua orang yang sedang bekerja. "Enggak tahu, stres kali." jawabnya. Keadaan pabrik begitu berisik dengan suara suara mesin yang mulai beroperasi. Di ruangan berukuran 700 meter persegi itu, semuanya bagian sewing saja. Ruangannya tidak tertutup, setiap berbeda manajemen hany