Pagipun tiba, Nayla dan Kayla bangun dari tidurnya karena jam alarm di samping tempat tidur Nayla berdering, tanda waktu yang sudah mereka tentukan sudah tiba, tepat pukul setengah enam keduanya terbangun, lalu saling bergantian untuk mandi dan juga berdandan, karena semua buku mata pelajaran sudah keduanya siapkan kemarin sebelum keduanya memutuskan untuk tidur di malam hari.
Keduanya segera turun kelantai bawah saat mereka sudah usai dengan aktivitas paginya, Nayla dan juga Kayla merasa setengah tujuh pagi saat itu masih terlalu awal untuk keduanya turun dan makan sarapan dengan mama atau papanya. Namun nyatanya saat keduanya sampai di meja makan, hanya ada secarik kertas tempel yang tengah menempel di piring masing-masing. Keduanya baru ingat jika papanya tidak pulang semalam karena di rumah sakit, dan mamanya pagi-pagi sekali juga sudah berangkat. Meski diatas dua piring yang tertutup itu sudah ada sarapan untuk keduanya dan juga dua gelas s**u yang masih hangat tersaji diatas meja makan tersebut.
Nayla dan juga Kayla pun segera mengambil kertas tersebut dari sana dan membaca tulisan yang ada di kertas.
"Pagi sayang, maaf ya mama nggak bisa nemani sarapannya lagi hari ini, oh ya...mama juga mau memberi tahu jika mama ada tugas keluar Kota untuk dua hari kedepan, jadi mama minta sayang-sayangnya mama ini jangan nakal ya di rumah, kalian anak yang pandai dan pengertian. Nanti mama hubungi jika sudah sampai di tempat tujuan." Ucap pesan yang mama tuliskan diatas kertas tersebut. Saat itu keduanya mendapat pesan yang sama dari mamanya. Keduanya pun saling menatap satu sama lain lalu saling menukar kertas yang ada di tangan masing-masing. Keduanya segera tahu jika pesan tersebut sama.
"Mau gimana lagi, mama sibuk Kay, yuk sarapan sekarang...lalu berangkat sekolah." Ucap Nayla yang lalu menarik kursi yang ada di depannya dan mulai menikmati sarapan yang sudah mamanya buat. Hingga sarapan keduanya belum usai. Kedua bibi asisten rumah tangga keluarga Nayla dan juga Kayla datang.
"Pagi non..." sapa kedua bibi pada Nayla dan juga Kayla. Lalu keduanya pun segera menyunggingkan senyumannya pada keduanya sebagai balasan atas sapaan bibi tersebut.
"Oh ya bi...kamar kami tidak usah di bersihkan ya, karena tadi sudah kami bersihkan semuanya." Ucap Nayla. Lalu terlihat bibi pun mengangguk senang. Keduanya pun lalu berangkat ke sekolah. Mereka hanya menggunakan jasa taksi online untuk berangkat ke sekolah.
Hari itu di sekolah seperti biasa, keduanya mengikuti pelajaran seperti biasanya, tidak ada yang spesial hari itu. Bahkan keduanya pulang lebih awal karena guru di sekolah ikut rapat. Akhirnya anak-anak pun di pulangkan sebelum waktunya, kecuali yang ikut les tambahan. Dan karena Nayla dan juga Kayla lesnya di rumah, membuat keduanya terpaksa pulang hari itu.
"Gimana Nay? pulang apa jalan dulu?" tanya Kayla pada saudara kembarnya.
"Kalau pulang sampai rumah main laptop sama nonton drama, atau...mau jalan-jalan?" tanya Nayla balik pada saudaranya. Karena keduanya tahu jika kedua orang tuanya pasti tidak akan ada di rumah hari itu meskipun mereka pulang cepat. Jujur di hati keduanya ingin sekali seperti anak-anak yang lainnya, yang ingin segera pulang kerumah masing-masing karena mereka pasti sudah di sambut oleh kedua orang tuanya. Namun tidak bagi keduanya, meski semua terlihat antusias untuk pulang. Nayla dan juga Kayla, malah malas untuk segera pulang kerumah.
"Yasudah...kita jalan-jalan saja kalau begitu." Ucap Kayla pada saudara kembarnya. Keduanya sepakat untuk jalan ke mall hari itu. Nayla dan juga Kayla segera menuju ke salah satu cafe yang ada di dalam mall tersebut. Nayla yang melihat tulisan besar di banner cafe yang menyebutkan "mocca dan juga vanilla" itu pun segera menuju ke sana, karena kedua gadis itu sangat menyukai minuman rasa itu. Nayla yang pecinta mocca dan Kayla yang pecinta vanilla.
Keduanya pun segera memesan apa yang keduanya inginkan disana. Setelah mendapatkan apa yang dipesan, tiba-tiba Nayla izin untuk ke toilet karena merasa ingin buang hajat kecil disana. Akhirnya gadis itu pun meninggalkan saudara kembarnya sendirian.
"Hei cantik...bolos sekolah ya? mau aku temenin nggak?" tiba-tiba datang seorang cowok, cowok itu tahunya Kayla tengah duduk sendirian dan terlihat masih memakai seragam sekolah meski sudah memakai jaket, terlihat cowok itu tampangnya lumayan tampan saat Kayla melihatnya, namun karena perilaku yang tidak Kayla sukai, akhirnya Kayla pun akan beranjak pergi dari sana. Namun cowok itu malah menarik lengan Kayla dan memaksanya untuk duduk kembali.
"Hai cantik...jangan sok nggak mau deh, bilang saja kamu jaim, kamu suka kan kalau ada cowok yang godain?!" ucap cowok itu lagi, dan Kayla sangat ketakutan saat itu. Lalu...tiba-tiba datang lah seorang cowok dari arah belakangnya. Rupanya cowok itu juga sudah memperhatikan Kayla sedari tadi.
"Sudah lama ya nunggunya? maaf ya aku sedang sibuk di dalam tadi dengan para staf." Ucap cowok tampan itu yang lalu duduk di samping Kayla begitu saja, tidak lupa satu tangannya terangkat dan memeluk pundak gadis itu disana.
"Ada apa ya? apa kamu temannya pacar aku?" ucap cowok itu lagi yang membuat Kayla terperanjat di tempatnya. Gadis itu terlihat hanya menatap kesampingnya, kearah wajah rampan yang berada disana.
"Akh...bos...dia pacar anda?" tanya cowok didepan keduanya itu balik. Lalu terlihat cowok yang ada di samping Kayla itu pun mengangguk. Melihat orang itu yang mengangguk, cowok yang tengah menggoda Kayla itu pun lalu beranjak pergi dari sana. Kayla hanya terdiam saat melihat kejadian itu hingga beberapa saat.
"Akh...maaf, maaf ya...aku sudah lancang, tadi karena aku melihat cowok itu sedang menggodamu." Ucap cowok tampan itu yang lalu mengangkat tangan yang melekat pada pundak Kayla seketika dan melepas pelukannya, lalu berdiri dari duduknya setelah meminta maaf.
"Oh...makasih kak..." ucap Kayla pada cowok itu yang terlihat bingung saat akan memanggil namanya.
"Davi...panggil aku Davi." Ucap cowok itu yang lalu pergi dari hadapan Kayla dengan senyumannya. Lalu kembali lagi dengan membawa vocer di tangannya.
"Besok datang lagi ya...gratis buat kamu sebagai permintaan maaf karena telah di goda di dalam cafe ini." Ucap cowok tersebut pada Kayla. Dan gadis itu hanya mengangguk sebagai jawabannya, lalu mengambil vocer tersebut dari tangan Davi. Cowok itu pun lalu pergi. Namun tatapan mata Kayla tetap menatapnya tanpa bisa berpindah kearah lain.
"Woe...lihat apa sih?!" ucap Nayla yang tiba-tiba baru muncul setelah beberapa saat dari toilet. Sembari satu tangannya menepuk pundak sang adik yang tengah menoleh tanpa henti kearah belakangnya.
"Astaga Nay...ada yang seru tadi...bisa-bisanya kamu baru datang!" ucap Kayla yang membuat gadis itu tidak mengerti.
"Akh...maaf..." ucap Nayla dengan tangan yang menggaruk-garuk tengkuknya sendiri yang tidak gatal.