Acara kencan pun tiba. Si Arka yang katanya duda kaya dan tajir melintir. Yang uangnya tidak akan habis tujuh puluh turunan. Langsung berjalan menuju depan rumah Liona. Mengetuk pintu rumah mertuanya. Maksud Arka itu pintu rumah calon mertuanya. Nggak pa-pa bilang mertua sekarang. Mana tahu bulan depan terwujud. Senyuman Arka semakin merekah, melihat siapa yang membukakan pintu rumah. Liona—sang pujaan hati dan membuat tidur Arka tidak nyenyak setiap malamnya. Arka melihat penampilan Liona yang sangat simple. Memakai celana jeans dan kaos over size yang pas sekali di tubuh Liona. Ini kayak gaya-gaya orang Korea-lah. Maklum calon bininya ini itu pecinta Korea sekali. “Udah siap Dek?” tanya Arka. Liona mengangguk dan menatap ke mobil Arka yang mana di sana Delvin berdiri dengan santain