Bab 72. Penjelasan Andi

1168 Kata

Ponsel Sena berdering. "Abang..." Gumam Sena dan langsung menjawabnya. "Assalamu alaikum Bang." Sapa Sena. "Wa alaikumussalaam... Hhmmm, kok rame? Kamu dimana?" Tanya Rasya. "Masih di bis, Bang." Kata Sena terdengar sedih. "Jadi belom sampe dari tadi?" Tanya Rasya tak percaya. "Belom Bang, macet, ini kan jam pulang kerja orang." Kata Sena. "Kamu tahu dari mana kalau Abang akan dipindahkan malam ini?" Tanya Rasya. Sena terisak. Dia tak dapat menahan kesedihannya lagi. Baru saja bertemu sudah akan berpisah dan entah kapan bersua. "Tadi waktu Aku menukar KTP, Bapak Ibra mengatakan padaku... hik... hik... hik... Kata nya Abang akan dipindahkan malam ini...." Sena terisak. "Gitu ya.... Kamu jangan nangis, malu kan di Bis, nangis." Kata Rasya tapi terdengar cuek. "Ya sudah, Abang matiin

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN