Kematian Kakek

1315 Kata

Tidak ada percakapan apapun selama penanganan Tuan Besar Prasetya. Semua orang hanya diam membisu di depan ruang IDG. Entah sama-sama tidak ingin bicara, atau memang tidak ada hal untuk di bicarakan lagi setelah di ruangan Bintang tadi. Yang pasti, semuanya nampak kaku. Hanya sesekali saling tatap kemudian kembali termenung. Berharap dokter segera keluar untuk menghilangkan kecanggungan. Untung yang diharapkan segera datang. Membuka masker seraya menyapa. "Keluarga Tuan Prasetya?" “Bagaimana keadaan kakek saya, Dok?” Arka langsung menyambar. Dia merasa sangat bersalah, tapi egonya menyatakan jika apa yang dia lakukannya sudah benar. Bintang tidak bersalah dalam hal ini, dia hanya korban. Itulah sebabnya Arka sampai berani meneriaki kakek balik tadi. Padahal sebelumnya, ketua geng yang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN