Kembali dan lupakan

1192 Kata

Pagi yang sejuk telah tiba, sang surya telah menyinari bumi dengan cahayanya. Bulan menggeliat, terbangun karena merasakan sesak di dadanya. Dan betapa terkejutnya Bulan saat mendapati Arka ada di atas tubuhnya. Tidak, di atas dadanya lebih tepatnya. "Kak?" "Hai, Bulanku?" Glek! Bulan melotot, Ha? Apa katanya? "Ada apa? Aku terlalu tampan, ya!" Beranjak dan meneguk air, "Aku sudah tahu, jadi jangan berekspresi seperti itu hanya untuk mengingatkan kalau aku tampan," lanjutnya. Bulan masih melongo, apa dia sedang bermimpi? Sebentar, sebentar! Bulan mikir dulu. Bukankah seingatnya terakhir kali dia hendak pergi dari sini? Meninggalkan rumah ini dan juga Arka karena pria itu mengejar Bintang. Belum beres Bulan berfikir, tingkah Arka selanjutnya membuat gadis itu menjerit. Bagaimana

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN