Hari ini Btari dengan semangat ikut Taqi dalam pertemuan pertama para aktor dan aktris untuk pembacaan skrip pertama kalinya.
Dan ia melihatnya! Genta tampil tampan sekali dengan jaket hitam, kemeja putih dan celana kain berwarna abu-abu. Lalu jam tangan sporty di pergelangan tangannya. Ia mengenakan sneaker yang menambah keren penampilannya..
Ohh.. Septha pasti pingsan kalau ia melihatnya! Super duper ganteng!
Btari merasakan kalau ia tersipu malu saat menatap Genta tanpa sengaja. Tapi, si ganteng itu begitu cool tidak bereaksi apapun. Ia duduk di ujung meja, tak jauh dari Taqi dan Sutradara Abhimanyu. Di seberangnya ada Ishana Jasmine, aktris ternama yang begitu cantik. Btari mengagumi kecantikannya.
Ishana terlihat bersinar, bibir tipisnya dipoles lipstik tipis berwarna merah muda. Rambut panjangnya terikat rapi ke belakang. Ia mengenakan kemeja berwarna putih yang terbuka kancingnya hingga memperlihatkan belahan dadanya. Ishana juga mengenakan rok berwarna navy dengan belahan panjang di samping dan memperlihatkan kakinya yang jenjang.
Cantik sekali…!
Matanya lalu melihat ke arah Genta.. Tampannya... Genta dan Ishana sepertinya akan menjadi pasangan yang serasi. Lalu keduanya sekarang bermain dalam drama yang sama? Dengan naskah karya Taqi Saskara? Drama ini dipastikan akan booming!!!
Dan ia, Btari, terlibat dalam produksi drama sekelas ini? Senangnya.. Ini akan jadi pengalaman berharga untuknya. Ia terus menerus melirik Genta secara diam-diam. Sepertinya, Genta berhasil menyihirnya.. Senyum tak henti tersungging dari mulutnya..
Saat pembacaan skrip dimulai, ia memperhatikan ekspresi Genta yang serius. Tidak heran ia menjadi salah satu aktor termahal di tanah air. Dalam waktu singkat saja, ia sudah mendalami karakternya dan caranya mengucap dialog dan ekspresinya, semua on point. Btari tahu, Genta orang yang tepat untuk tokoh utama drama ini.
Ishana juga begitu mendalami perannya. Btari melihat perubahan karakter yang nyata antara Ishana dan tokoh yang ia perankan. Tak heran keduanya banyak diincar para produser dan sutradara film ataupun drama. Mereka adalah pasangan bintang.
Btari menatap dirinya sendiri, ia mengenakan celana jeans dan kaos tangan pendek dengan outer wool yang longgar. Lalu menatap Ishana.. Begitu berbeda sekali penampilan mereka.
Betul kata Septha, sekelas dirinya tidak mungkin bisa menjadi pasangan yang tepat untuk Genta. Tapi..
Btari kembali memandang Genta.. Ia jatuh hati.. Tubuhnya terasa berbeda.. Ia tahu kalau ada sesuatu menjalar dalam aliran darahnya. Rasa itu hadir dalam dirinya.
Apa rasa ini hanya akan menjadi mimpi?
***
Pembacaan skrip sudah selesai. Sutradara Abhimanyu sedang memberikan sambutannya. Genta memandang Ishana di hadapannya.. Hmm.. Ishana menggodanya.. Ia tahu itu.
Perempuan di hadapannya itu dengan sengaja memperlihatkan aset tubuhnya. Kemeja tipisnya seakan mempertontonkan buahdadanya yang membulat. Lalu belahan panjang rok miliknya menampakkan kaki jenjangnya.
Genta tergoda… Ia sesaat melupakan Dayana.. Entah apa yang terjadi, tapi ia menginginkan untuk bisa menyentuh setiap bagian tubuh Ishana. Tubuh indah itu berhasil mengusiknya.
Bayangannya kembali mengingat saat mereka berkencan. Hubungan mereka penuh gairahh. Ishana tidak berhenti menciumnya, bahkan perempuan di sampingnya ini bisa mengikuti pace-nya saat berhubungan.
Sutradara Abimanyu mengakhiri sambutannya. Setelahnya mereka berfoto bersama.
Tim Public Relations memintanya untuk foto berdua bersama Ishana. Genta membuka jaketnya lalu berdiri di depan. Ishana mengikutinya. Saat kameramen hendak memotretnya, ia merasakan tangan Ishana menyentuh bokongnya dengan pelan.. Lalu tangan itu mengelus punggungnya dengan lembut.
Genta hanya tersenyum, ia tahu kalau Ishana menginginkannya.. Kita lihat saja!
***
Ishana merasakan tubuhnya terasa panas saat melihat Genta. Saat pembacaan skrip tadi, ia sudah berusaha profesional dan tidak ingin membiarkan perasaannya mengganggunya.
Tapi saat mereka berfoto, harum tubuh Genta menggodanya. Ia merindukan pelukan dan sentuhannya. Ishana membelai pelan punggung Genta, bahkan mengelus bokongnya.
Ia tahu kalau Genta merasakan apa yang ia rasakan. Ishana dengan sengaja mengenakan pakaian yang sedikit mempertunjukkan beberapa bagian tubuhnya. Ia tahu, kalau Genta selalu menyukai buahdadanya dan kaki jenjangnya.
Ishana ingin Genta menjamah kedua bagian tersebut.. Tubuhnya meminta lebih.. Sejak mereka berkencan beberapa waktu lalu, Ishana jatuh hati. Genta memang sempurna sebagai laki-laki.
Saat membaca skrip itu, Ishana menyadari kalau ada adegan ciuman di episode 3. Bahkan ia dan Genta harus melakukan adegan intim. Apakah ia bisa mengendalikan diri? Drama ini penting bagi kariernya… Tapi, Genta selalu berhasil membuatnya lepas kendali.
Ciuman pertama mereka membuatnya ketagihan. Ia ingin kembali mencium Genta terus menerus. Genta pencium yang hebat. Saat bibir mereka melekat, mantan kekasihnya itu bisa membuatnya tidak ingin melepaskan dirinya.
Ia ingin lelaki tampan itu menyentuh segala bagian tubuhnya. Tidak setiap lelaki yang dekat ia perbolehkan untuk menyentuhnya. Tapi, untuk Genta, semuanya akan ia berikan.
Sayangnya, hubungan mereka tidak bisa berlangsung lama. Sama seperti Genta, karir di industri hiburan ini penting baginya. Baik ia dan Genta sedang berada di puncak karir, dan ia tidak mau begitu saja mengikuti keinginan kekasihnya saat itu, yang menginginkannya untuk merubah jadwalnya.
Tapi, bukannya mengalah, Genta malah mengakhiri hubungan mereka. Ia dan harga dirinya tidak berniat melawan dengan keputusan itu. Ia menerimanya.
Saat ini, Ishana kembali melihat Genta dan rasa itu kembali.
Ohh.. Genta, I want you!
***
Btari memperhatikan sesi foto bersama itu.. Genta dan Ishana berfoto berdua dan keduanya terlihat dashing! Panggung seakan langsung bersinar.. Sinar kamera terus-terusan menyala mengambil gambar keduanya.
Oh.. Pasangan yang serasi sekali.. Btari ingin tertawa membayangkan dirinya yang berada di sebelah Genta saat itu. Bagai pangeran tampan dan putri buruk rupa..
Septha betul! Apa yang ia rasakan adalah hal yang tidak mungkin!
Taqi masih melanjutkan pertemuan dan rapat bersama sutradara dan para pemeran lainnya. Btari memilih keluar ruangan rapat. Ia bersandar ke dinding, di sebelah pintu masuk ke ruang rapat tersebut. Untuk menenangkan perasaannya, ia mengeluarkan susuvanila kesukaannya.
Tiba-tiba saja, pintu terbuka. Btari kaget, s**u pun tumpah membasahi bajunya. Meski tidak terlalu banyak, tetap saja kaosnya basah.
“Maaf.. Saya tidak tahu kalau ada orang di balik pintu ini,” terdengar suara seseorang. Btari yang masih membersihan s**u itu tidak memperhatikan, “Ti-tidak apa-apa, saya juga salah berdiri dekat pintu.”
Ia menengadahkan kepalanya melihat ke arah suara itu, dan ternyata.. Itu Genta! Oh tidak! Genta berbicara padanya…
Btari berubah gugup dan akhirnya hanya diam memandang Genta. Aktor tampan itu membuka jaketnya lalu menyodorkan jaket itu pada Btari, “Kenakan jaketku, setidaknya bisa menutupi basah di bajumu.”
“Te-terima kasih.. Tidak perlu.. Jangan merepotkan,” Btari menolaknya. Ia gugup luar biasa. Lelaki tampan itu menatapnya begitu dekat. Btari bisa melihat dengan jelas semua bagian wajahnya, matanya, hidungnya dan mulutnya. Ganteng sekali…
Tapi, Genta menyampirkan jaket itu ke bahunya, “Pakai saja.. Ini sebagai tanda permintaan maafku.” Lalu beranjak pergi memasuki toilet yang tak jauh dari ruang meeting itu.
Btari tahu, saat itu juga, jantungnya berdebar kencang tak terkendali. Harum tubuh Genta melekat di tubuhnya. Rasanya seperti berada di pelukannya.
Ini petunjuk! Sesaat sebelumnya ia merasa apa yang ia rasakan adalah hal yang tidak mungkin. Tapi sekarang, jaket Genta melekat di tubuhnya, dan Btari langsung merasakan kalau apa yang ia rasakan mungkin saja terwujud.
Ia pun memutuskan untuk berusaha mendekati Genta. Ya, tidak ada yang tidak mungkin kalau berusaha.. Dan Btari, tidak ingin ada penyesalan apapun di masa depan.
Btari meminum habis susuvanila yang masih tersisa dan merasakan ada semangat untuk berjuang meraih mimpinya…
***
Genta melangkah menuju toilet sambil tersenyum melihat perempuan tadi.. Ia merasa bersalah telah membuat bajunya basah tapi sekaligus juga merasa lucu.
Lucu saat melihat susuvanilla kesukaannya ada di tangan perempuan itu. Ternyata, perempuan itu menyukai hal yang sama sepertinya. Hal itu terasa lucu karena sangat jarang ia melihat ada seseorang menyukai susuvanilla sehingga membawanya kemanapun berada.
***