Chapter 21

1003 Kata

22 Genta mengantar Panca sampai mulut lift, saat akan masuk lift Panca menoleh pada Genta. "Sejujurnya aku sangat ingin memilikinya Genta, kalo nurutin ego rasanya gak ikhlas, tapi tadi saat aku mengatakan ikhlas melepasnya untukmu lalu mata itu menatapku dengan lega aku jadi mantap melepasnya untukmu, dia benar-benar nyaman didekatmu, benar-benar tak masuk akal rasanya, kau yang memberinya kesakitan tapi ternyata kau juga yang bisa menyembuhkannya, jangan sia-siakan dia Genta, terlalu banyak rasa sakit yang ia derita, bahagiakan dia." Genta mengangguk sambil tersenyum, menepuk bahu Panca. "Pasti, aku terlalu sering kehilangan dan ditinggal sejak kecil, aku tak akan membiarkannya meninggalkanku, akan aku bahagiakan dia bagaimanapun caranya." "Terima kasih, aku pergi dulu eh bentar, ak

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN