19 Genta berusaha memejamkan matanya, mencari cara meyakinkan Elliya, dan menyesali masa SMAnya yang sikapnya terlalu kekanakan, di usia remaja ia tak bisa membedakan ucapan yang pantas dan tak pantas hanya karena ia tak ingin kalah dalam prestasi. Mungkin karena terbiasa sendiri tanpa saudara membuatnya tumbuh menjadi anak yang egois. Kini yang tersisa hanya penyesalan. Membayangkan Elliya yang berusaha menyembuhkan sakit yang diderita bertahun-tahun rasanya semakin membuat Genta selalu ingin melindungi Elliya, paling tidak dia harus membayar apa yang telah ia lakukan di masa lalu. Genta kaget saat ponselnya berbunyi dan ternyata dari Elliya. Ya ada apa El Besok pagi aku janjian sama psikologku, maaf kalo aku agak terlambat Aku antar Gak usah Pokoknya aku antar, besok aku jemput, l