17 "Jika jawabanku iya lalu kenapa?" Panca duduk di dekat Elliya, mata Panca menyusuri wajah Elliya, wanita yang tak pernah bisa ia lupakan, selalu berusaha mencintai yang lain namun tak pernah bisa, karena wajah Elliya tetap membayang di pelupuk matanya. Bahkan wanita yang setia menunggu cintanya saat ini tak bisa ia cintai, hanya Elliya yang memenuhi hatinya. "Menikahlah denganku El, kau tahu bertahun-tahun aku hanya mencarimu, menunggumu, aku akan lebih memahami bagaimana kamu dari pada Genta, selama di SMA aku kan yang menjagamu? Sejak SMA sebenarnya aku mencintaimu tapi aku tak punya keberanian, hingga saat ini pun aku tetap mencintaimu dan baru punya keberanian setelah kita sama-sama dewasa seperti sekarang ini." Elliya menggeser duduknya, ia terlihat ketakutan. Menggeleng dan be