15 Sepanjangan perjalanan kembali ke hotel keduanya diam. Elliya dengan pikirannya, yang ia ingat bagaimana Panca selalu berada di sampingnya tanpa dia minta, sigap memindahkan bermacam benda menjijikkan di bangkunya. Juga membalas ocehan fans Genta jika menyudutkannya. Sedang Genta, merasa sesak dadanya saat tahu bagaimana menderitanya Elliya. Ia pikir semua selesai saat ia pindah sekolah. Ternyata gangguan sepanjang Elliya di masa SMA terus dialami. Genta tak tahu dengan cara apa ia akan memperbaiki semuanya. Terlalu besar dosanya pada Elliya, terlalu berat derita yang Elliya tanggung. Berdua berjalan tanpa suara menuju kamar Elliya hingga keduanya berada tepat di depan pintu kamar. "Besok jadi kau aku antar ke Demak, Tropodo dan Kertajaya, ke rumah saudara bapak dan ibumu?" Elliya