Felix mengernyit sebelum akhirnya kembali memasang wajah datar, "Aku tahu apa yang kini ada di otak kecilmu itu. Kau sedang berpikir suatu hal yang berpotensi untuk membuat masalah bukan?" terkanya masih dengan seraut wajah lempeng. Latte tergelak kemudian tersenyum lebar, memamerkan rentetan gigi putihnya, "Kau memang mengetahuiku dengan sangat baik, Felix!" Gadis itu tiba-tiba menyeret sebelah tangan Felix dan mengajaknya beranjak dari tempatnya berdiri. "Hey! Kau mau membawaku ke mana, gadis permbuat onar?" Felix yang tiba-tiba tangannya ditarik menunjukkan wajah terkejut. "Kau diam saja dan ikutlah bersamaku!" Latte masih terus menyeret sebelah tangan Felix dan membawanya ke suatu tempat. Hingga akhirnya, Latte berhenti di sebuah tempat yaitu taman yang terletak tidak jauh dari a