"Jadi, siapa lawanku?" Latte bertanya pada Harley, bandar dalam permainan. Harley seketika menoleh ke samping, seorang pria berjubah hitam yang sebelumnya memenangkan permainan berada tepat di sebelahnya. "Dia adalah lawanmu, Argon." "Argon?" Dahi Latte berkerut samar kala memandangi sosok pria berjubah hitam yang entah bagaimana menguarkan aura dingin dan kelam meskipun ia hanya duduk dan diam. Latte segera beranjak dari tempatnya kemudian mendaratkan b****g di kursi kosong yang berada tepat di hadapan Argon. Sedangkan Felix berdiri tepat di belakang Latte untuk mendampingi jalannya permainan yang dilakukan oleh sahabat perempuannya. Sebelumnya, kursi yang ditempati Latte adalah tempat duduk Baron Philips—pria berambut keriting seperti mie yang kalah dalam taruhan. Pria itu telah per