Bekerja sebagai penulis sukses sudah cukup membuat Reya Sarastika memutuskan untuk tidak menikah baik sekarang ataupun nanti.
Reya tidak ingin hidup tenang dan nyaman hari-harinya itu lenyap hanya karena sosok pria di sampingnya.
Tapi sekarang, pria tampan namun tidak tahu diri itu terus berusaha masuk ke dalam hidupnya, apalagi dengan alasan yang sama sekali tidak jelas menurutnya.
Di mana pria ini(Ronaldo Rivendra) malah mengaku telah memperkosanya, di malam mereka bertemu pada acara pesta ulang tahun bos teman Reya.
Reya memang tidak sengaja mabuk kala itu, tapi ya tidak ada yang terjadi. Terlebih setelah acara itu mereka harus terus bertemu, dengan Reya yang macam jadi tikus percobaan di perintah sana sini oleh Ronal, pria itu juga tetap tak melakukan hal yang terlalu intim dengannya. Ah, ciuman ..., ya mungkin cuma itu, tidak lebih.
Hanya saja yang jelas, Reya sadar jika tidak ada kejadian mengerikan seperti yang dikatakan Ronal pada orang tuanya. Baik saat acara di hotel, ataupun ketika mereka sekamar saat liburan di Bali, tidak ada apa-apa.
Hell, pokoknya ya tidak ada dan tidak pernah terjadi, mohon dicatat. Reya loh yang merasakannya, karena tidak mungkin 'itu'-nya aman-aman saja jika sudah di sodok paksa oleh pria itu. Benar bukan.
Reya sendiri sangat bingung kenapa pria tidak tau diri ini terus mengatakan kebohongan yang sama berulang-ulang. Yang mana membuat orang tuanya malah menyetujui sebuah pernikahan sebagai bentuk penyelamatan anaknya itu _katanya.
Penyelamatan apanya, orang Reya tidak merasa perlu di selamatkan! Malah-malah orang tuanya seakan mendorong Reya ke dalam jurang kegelapan yakni pernikahan.
"Maafkan saya, karena sudah merusak anak tante."
Arghh...Ingin sekali Reya menendang wajah buruk rupanya itu, agar makin buruk seburuk-buruk nya. Kesal sekali, pria itu terus mengatakan hal yang makin memprovokasi para orang tua di sana.
Dan oh, lihat-lihat tipuan wajahnya yang berusaha dibuat se-menyesal mungkin.
"Setelah berunding, kami sudah putuskan jika pernikahan kalian akan di lakukan dua minggu lagi." Penjelasan wanita yang biasa dia panggil mama itu sontak membuatnya mendelik.
"Ma." Reya jelas tak terima dengan apa yang mamanya katakan, keputusan macam apa ini. Menikah? Oh tidak mungkin, Reya tidak mau, apalagi dengan laki-laki tengik seperti Ronal.
Tidak! Reya tidak mau menikah! Titik!
"Mama takut nanti kamu tekdung duluan atau apalah itu, Re."
Reya menganga tidak percaya mendengar ucapan sang mama. Hey, ia di sini baik-baik saja, anaknya masih benar-benar tersegel rapat, kenapa harus menikah kalau ia saja tak merasa butuh tanggung jawab.
"Nggak Reya nggak mau nikah sama dia!" Reya berusaha protes. Bukan hanya tidak mau menikah dengan Ronal, tapi tidak mau menikah dengan pria manapun itu.
"Reya sayang, kamu harus menikah ya, Ronal mau tanggung jawab, dan kita nggak mau terjadi apa-apa sama kamu." Giliran ibu dari Ronal yang bersuara.
Reya menghela nafas lelah, "Maaf sebelumnya Tan. Tapi Reya nggak___"
Ucapan Reya langsung terhenti saat tangannya di raih oleh Ronal, dan di genggamannya erat. "Lebih baik jangan di bahas lagi, takutnya Reya makin shock dan menyangkal keadaan. Ronal beneran mau tanggung jawab."
'Tanggung jawab matamu! Arghh'
Lihat ... Kata-kata Ronal ternyata benar mempengaruhi semua orang, baik dari keluarganya maupun keluarga pria itu sendiri.
Dan akhirnya kegiatan itu tak terelakkan, yakni terjadilah pernikahan yang sama sekali tidak Reya harapkan itu, Hiks.
Setelah semua itu Reya juga sudah tidak perduli alasan apa yang membuat Ronal berbohong.
Yang jelas Reya harus menerima kenyataan bahwa ia menjadi istri sah seorang Ronaldo Rivendra.
Okay, karena Ronal sudah berani mengubah hidupnya, jadi Reya juga sudah memutuskan sebuah rencana tanpa di ketahui pria itu. Yakni hanya akan menikah sampai ia melahirkan anak yang akan menemani masa tuanya nanti. Tidak mau ada suami atau apapun, ia hanya ingin anak.
Setelah itu ia akan pergi menjauh meninggalkan Ronal. Titik.
Keputusan Reya benar-benar sudah sebulat bola bekel. Hanya saja dia melupakan akan adanya takdir. Di mana setiap manusia tidak akan pernah bisa berlari menjauh jika tuhan sudah menggariskan takdirnya.
Tapi ya tetap saja, entah takdir yang entah tuhan yang menciptakan, atau malah di ciptakan oleh seseorang. Reya sama-sama tidak akan bisa kabur. Karena memang Reya juga tak pernah tau, kalau faktanya banyak rahasia yang sengaja Ronal tutupi dari semua orang termasuk Reya sendiri.