Maaf

1144 Kata

“Jen ... Nenek ini sudah sepuh. Sewaktu-waktu bisa saja pergi.” Jenna yang semula menunduk, menahan tangis kini mengangkat kepala. Menatap wajah tua yang terlihat lelah dan sorot mata penuh permohonan. Tidak! Neneknya masih sehat. Neneknya akan hidup lebih lama. Neneknya harus menyaksikan dia sukses. Neneknya harus melihat bagaimana ia membungkam mulut-mulut orang yang telah menghina mereka. “Nek ....” Gadis itu menggeleng, suaranya bergetar lirih. Sesuatu yang ia tahan sejak tadi akhirnya luruh. “Kita nggak bisa menyangkal itu, Jen karena ajal itu pasti. Semua makhluk hidup akan sampai pada batas umurnya masing-masing. Apalagi, orang tua seperti nenekmu ini. Jadi ... nenek mohon ... belajarlah menerima ibumu. Maafkan dia dan hiduplah bahagia bersama. Supaya nenek bisa tenang meninggal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN