Mencoba Dekat

1241 Kata

Beberapa hari ini, senyum Nenek Rah lebih sering mengembang. Aura bahagia terpancar jelas dari wajah keriputnya. Padahal, Jenna kembali mengibarkan bendera perang. Ada saja tingkah laku gadis itu yang membuat emosinya terpancing. Namun, itu justru lebih baik daripada menghadapi aksi tutup mulut Jenna. “Pelan-pelan, Jen.” Tyas menegur Jenna yang sedang berusaha mengunyah satu buah lemper abon yang memenuhi mulutnya. “Sudah jam tujuh. Kalau makan mode puteri keraton, bisa-bisa setengah hari ini aku cuma nyikat toilet sekolah,” balas Jenna dengan setelah menghabiskan susunya lalu membersihkan mulutnya dengan punggung tangan. “Di dunia ini sudah ada yang namanya tisu, Jen!” Tangan kanan Jenna terhempas setelah Nenek Rah menariknya dengan kasar. “Ya ampun, lembut dikit, kek. Tanganku belum

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN