Sang Mantan

1602 Kata

“Apa kabar, Jen, Ran?” sapa pria itu sembari menarik bangku plastik di samping Rani. “Baik.” Hanya Jenna yang menjawab. Sementara Rani malah merotasi bola matanya malas. “Kebetulan yang ke berapa kali, nih?” sindir Rani lalu menyeruput teh tawar hangat yang baru saja disuguhkan. Tak salah jika Rani berkata demikian. Pasalnya, setiap kali Jenna dan dirinya berada di luar kota, mereka selalu bertemu dengan pria ini. Padahal, pria berparas timur tengah ini berdomisili di Yogyakarta. “Lagi liburan, Jen?” Emir tak ambil pusing dengan sindiran Rani. “Ck, pura-pura nggak tau!” gerutu Rani, melirik sinis pria di sampingnya, lalu membuang napas kasar. “Ran ….” Jenna menegur lalu menggeleng samar, meminta wanita di depannya berhenti. Setelah itu, ia arahkan perhatiannya pada Emir. “Nggak. Keb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN