BAB 11. PERNYATAAN CINTA REYNAND

1285 Kata
Setelah selesai berbelanja , ia sengaja tak mau langsung pulang . Ia masih sedikit kesal dengan Rey dan sangat malu tentunya . Bagaimana bisa ia berubah menjadi seperti wanita jalang yang menggoda Bosnya kala tengah mabuk berat. Entah apa yang dipikirkan oleh Reynand kepadanya? Serta apa Penilaian tentangnya? Kanaya sungguh malu akan hal itu. Karena ini pun pertama kalinya ia bertingkah seperti itu. Tentunya ia tak akan lagi menyentuh alkohol tatkala tahu akan konsekuensi yang harus ia dapatkan pagi harinya. Maka menjauhinya adalah hal yang paling baik dan benar menurut Kanaya saat ini. Ia mampir ke kafe langganannya . Ya , Kanaya hanya ingin menenangkan pikirannya yang akhir-akhir ini dipenuhi dengan bayangan Rey . Ia kembali teringat dengan pertanyaan tuan Lansky . Apakah benar dia telah jatuh cinta pada Rey ? Memang benar , dibalik sifat bossy dan menjengkelkannya , Rey adalah sosok yang baik , perhatian , dan bertanggungjawab. Serta... menggemaskan. Ya, sifatnya yang itu memang akan muncul kala Reynand merasa nyaman, percaya dan aman berada di dekat orang tersebut. Reynand memang sosok yang sebenarnya manja. Entahlah, Kanaya juga agaknya sanksi dengan yang satu itu. Tapi tadi, rasanya itu menjadi mungkin. Saat ia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. Kanaya hanya tak habis pikir. Bahwa dibalik sikapnya selama ini di kantor. Seorang CEO yabg terkenal dingin dan ketus bisa bertingkah manja. Oh, apakah dunia sudah terbalik saat ini? Berbanding terbalik dengannya. Kanaya tak terlalu yang sebenarnya manja. Malah terlihat dewasa jika bersama Reynand. Entahlah, Kanaya bingung memikirkan tingkah serta sifat Reynand saat ini. Baginya, perbuatannya semalam sungguh sangat memalukan dan aib baginya. Kanaya hanya berharap tak ada orang lain selain Reynand yang mengetahui keburukannya itu saat mabuk. Apalagi sifat Rey yang akhir-akhir ini sering membuatnya berdebar . Ia tak pernah merasakan perasaan seperti ini sebelumnya. Karena ini adalah rasa pertama dalam sejarah hidupnya. Perasaan pada seseorang yang mampu membuatnya tak pernah hilang dari ingatan . Perasaan pada seseorang yang membuatnya tak mampu berpaling dari manik matanya yang tajam. Perasaan pada seseorang yang bisa membuat jantungnya seperti ayunan yang didorong sangat kencang , membuatnya berdebar hingga sulit bernafas . Inikah yang disebut cinta ? Kanaya menghela nafasnya , sudah satu jam dia berada dikafe ini dan masih belum juga menemukan jawaban yang pas untuk hatinya . Ia membayar pesanannya dan segera pergi menuju apartemennya dengan langkah berat . Satu lagi pertanyaan yang membuatnya gelisah . ‘ Jika aku mencintai Rey , apakah Rey juga akan mencintaiku ? ‘ benaknya . ---------------------- Kanaya menarik nafas lalu menghembuskannya perlahan . Ia menatap ragu pintu apartemennya , ia yakin Rey masih berada didalam . Dengan sedikit keberanian ia membuka pintu apartemenya dan hal pertama yang ia dapat adalah omelan Rey . “ Kenapa kamu lama banget ? Kamu tau gak , kamu tuh udah tiga jam di luar ? Kamu gak tau apa , aku khawatir banget sama kamu ?! Ditelepon malah nadanya diluar jangkauan segala. Memangnya kamu ada dimana sih?“ Rey menyerang Kanaya dengan deretan pertanyaannya dengan nada khawatirnya. “ Khawatir ? Kenapa ? “ tanya Kanaya dengan keberanian yang tersisa , ia tak ingin Rey memperlakukannya layaknya Rey memperlakukan kekasihnya . Ia tak ingin Rey membawanya terbang lalu menghempaskannya begitu saja . Ia takut , takut jika hati yang selama ini ia jaga harus hancur ditangan cinta pertamanya . “ Na , kamu nggak pulang udah hampir tiga jam dan diluar sana mendung , banyak angin , aku khawatir kamu kenapa-napa . Aku gak mau kamu kenapa-napa , Na ?! “ jelas Rey lembut. “ Kenapa ? Kenapa kamu khawatir ke aku ? “ tanya Kanaya sambil menggenggam erat bungkusan di tangannya . Matanya menatap lurus ke arah manik mata hitam legam milik Reynand. “ Kamu nggak perlu ngelakuin itu ! Kamu nggak perlu sok perhatian ke aku karena aku emang bukan siapa-siapa kamu ! Kita hanya atasan dan sekretarisnya. Kamu nggak perlu ngelakuin itu kalo kamu nggak cinta sama aku ! Kamu nggak perlu membuat Aku merasa spesial karena dapat perhatian lebih darimu. Aku nggak mau Rey , nggak mau kamu bersikap seolah-olah ngasih aku harapan.. aku nggak mau... “ Kanaya menghentikan ucapannya , ia merasa tak sanggup mengatakan apa yang ia rasakan pada Rey . Rey terpaku mendengar ucapan Kanaya . Ia melihat Kanaya meneteskan air matanya dan tanpa pikir panjang lagi , ia segera berjalan kearah Kanaya lalu memeluknya erat . Membiarkan Kanaya menangis , membiarkan Kanaya menumpahkan apa yang dia rasakan selama ini. “ Aku cinta kamu Na , aku sangat mencintaimu... “ bisik Rey tepat ditelinga Kanaya . “ Sungguh ? Kamu nggak bohong ? “ Kanaya mendongakkan kepalanya dan menatap manik mata Rey , mencoba mencari kebenaran di dalam sana . “ Aku mencintaimu , sungguh . Dan itu nyata ! “ ucap Rey mantap . Rey menarik tengkuk Kanaya lalu melumat bibirnya lembut . Kanaya hanya diam , mencoba menerima perlakuan Rey padanya . “ Aku sungguh mencintaimu , Kanaya Prameswari….. “ ucap Rey sambil menatap lekat mata Kanaya . “ Aku juga mencintaimu , Rey “ ungkap Kanaya lalu menjatuhkan barang bawaannya dan mengalungkan tangannya di leher Rey . Ia mendekatkan wajahnya pada wajah Rey dan dengan senang hati Rey kembali mencium Kanaya . Rey mengigit lembut bibir bawah Kanaya agar Kanaya mau membuka mulutnya , setelah keinginannya tercapai Rey segera menjelajahi mulut Kanaya dengan lidahnya . Rey makin memperpanas ciuman mereka . Kanaya yang merasa dirinya sudah hampir kehabisan nafas langsung menepuk punggung Rey agar menghentikan ciuman mereka . Rey memberi jeda sebentar pada Kanaya , lalu ia kembali melumat bibir Kanaya lembut . Ia menurunkan ciumannya pada leher jenjang Kanaya , memberinya hisapan-hisapan kecil . Tangannya pun sudah tak tinggal diam , ia m*r*mas b****g berisi Kanaya hingga berhasil membuat desahan Kanaya terdengar . “ Aahh.. Rey.. akuu... “ Rey kembali membungkam mulut Kanaya dengan bibirnya , ia sudah tak mampu menahan lagi gairah yang selama ini ia tahan . Ia segera menggendong Kanaya menuju sofa ruang tamu tanpa melepas ciuman mereka . Dia merebahkan Kanaya , lalu melepaskan ciuman mereka . “ Na , aku udah nggak tahan.. “ ucap Rey dengan suara serak dan sorot mata yang sudah menggelap . “ Rey.. aku.. hmmm.. “ Rey tak memberi Kanaya kesempatan untuk berbicara , ia sudah tak tahan , dan ia harus menuntaskannya sekarang juga . Tangan Rey kini beralih ke dua gundukan indah milik Kanaya . Perlahan ia membuka kancing kemeja Kanaya , namun segera ditahan oleh Kanaya . “ Rey.. akuu.. Ahh.. “ Rey mengunci tangan Kanaya dengan satu tangannya diatas kepala Kanaya , tangan satunya ia gunakan untuk melanjutkan membuka kancing kemeja Kanaya . Dia melumat bibir Kanaya tanpa henti . Setelah berhasil membuka kemeja Kanaya , ia langsung membuka bra Kanaya dan kini bibirnya telah beralih ke gundukan indah Kanaya yang seolah menantangnya . Bibirnya rakus menghisap p****g Kanaya . “ Aahh... Rey... “ Desahan Kanaya membuat tubuh Rey makin memanas dan ia juga merasa bagian bawah dirinya sudah sangat menegang . Tak berhenti disitu , tangan bebas Rey kini sudah beralih mengelus s**********n Kanaya . Ia menarik kasar celana dalam yang Kanaya kenakan , setelah berhasil melepaskannya Rey pun segera mengusap lembut milik Kanaya yang sudah basah . “ Rey.. hentikan ! “ seru Kanaya membuat Rey terpaksa menghentikan kegiatannya . “ Aku sudah nggak tahan Na ! Aku.. “ “ Hentikan Rey...hiks..kumohon.. hiks.. “ pinta Kanaya lirih sambil menghapus kasar airmatanya . “ Aku belum siap Rey.... kumohon.... “ Rey menatap sedih wanitanya . Ia merasa telah menjadi pria paling b******k yang memaksa seseorang wanita untuk memuaskanya . Ia merasa bodoh telah memperlakukan Kanaya layaknya seorang p*****r . Dia mengancingkan kembali kemeja Kanaya . Rey mengelus lembut puncak rambut kekasihnya itu . “ Maafkan aku Na , aku egois ! “ ucapnya sambil mengecup kening Kanaya sayang lalu pergi meninggalkan Kanaya menuju kamar mandi . Kanaya memandang punggung tegap yang berlaku di hadapannya. Ia menghela napasnya panjang. Kemudian membenarkan pakaiannya sendiri lalu bergegas menuju ke dapur. Menata barang belanjaannya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN