Tako tetap terdiam, bermain dengan pikirannya sendiri. Memikirkan siapa sebenarnya Suna. Hingga mengenali dirinya, yang sudah tersegel sejak zaman sebelum Dewa 5 Warna, alias guru dari 5 Gura-Gura Lama lahir. "Siapa sebenarnya dirinya?" tanya Tako di dalam hatinya, dengan penuh penasarannya. Yang mampu dibaca oleh Bam. Karena mereka satu tubuh saat ini. "Tuan Tako, sudahlah. Kau jangan banyak bertanya di dalam hatimu. Lebih baik kita serang, dirinya sekarang," kata Bam. di benaknya. Dengan penuh kegeramannya terhadap Suna. Yang telah menghajar dirinya secara brutal. "Kau benar juga. Lebih baik aku habisi dirinya sekarang," Tako yang mengendalikan tubuh Bam, lalu melesat maju menyerang Suna dengan agresifnya. Yang dihadapi dengan tenang oleh Suna. Seakan lawannya itu, bukan sebuah ancama