Menikah. Tak pernah terbayangkan bagi Mysha kalau ia justru akan menikah dengan lelaki dingin yang satu ini. Sebenarnya Ray tampak tegang. Kenapa? Bukan soal ijab tapi makna dari ijab kabul yang terjadi itu lah. Makna yang menuntut pertanggungjawaban dunia dan akhirat yang ia juga tak tahu akan bagaimana. Ia menarik nafas dalam. Ray tampak gagah. Mamanya tentu saja senang meski bercampur tangisan. Yang seharusnya menikah dulu itu kan abangnya. Tapi ya sudah lah. Memang ajalnya sudah datang. Mau bagaimana lagi coba? "Bismillah ya, Nak." Ia hanya bisa mengangguk. Rain baru muncul begitu melihatnya keluar. Tentu saja senang karena ikut dalam rombongan keluarganya Ray meski bukan siapa-siapa. Hari akad nikah memang akhirnya tiba. Rain? Ya senang lah. Terlepas entah sudah berapa orang ya