Bab 21

1671 Kata

Bab 21 Keika menyesap tehnya, dengan mata terpejam, seolah begitu menikmati setiap sesap rasanya. Padahal, tehnya sudah hampir dingin karena sedari tadi dia tinggal menelepon Amalia. Temannya itu sedang off, sehingga dia bisa bertukar kabar dan bercerita panjang lebar. Alvian sudah membebaskan dirinya untuk menelepon sahabatnya itu, kapan saja. Dan rutinitasnya berjalan seperti sebelum Alvian di rumah. Dia berlatih beladiri dengan Bobby dan bermain piano. Hanya kali ini memang, dia seperti seorang ibu-ibu dengan bayi besar yang manjanya minta ampun. Lalu, kenapa dia menuruti segala keinginan bayi besar itu, jika dia merasa risih. Karena Keika merasa senang, ketika Alvian memperhatikannya. Wanita itu menyentuh d**a kirinya dan mengulas senyuman. Di sana ada debar yang belakangan ini se

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN