Bab 20 Alvian menguap pelan, menempelkan punggung tangan kirinya di mulut, sembari tangan kanannya menutup pintu dengan gerak pelan. Lampu di kamarnya sudah padam, menyisakan satu lampu tidur dengan nyala temaram di atas nakas. Dia mengayun langkah mendekati ranjang, tempat di mana seorang wanita sedang bergelung nyaman dan tampak terlelap dengan damai. Dia mengukir senyuman ketika menaiki ranjang dengan gerak pelan, berusaha untuk tidak gerakan tiba-tiba yang bisa membangunkan sang istri. Sudah sejak beberapa hari ini, Keika tidur bersamanya, di kamarnya. Dan Alvian teramat bersyukur karena Keika tak lagi membuat perlawanan ketika dia mulai menyentuh wanita itu, hampir di setiap malam. Seperti yang dia lakukan sekarang. Sembari merebahkan tubuh, tangan kanannya masuk ke dalam piama