Bab 15 Keika menghentak tangannya. Melepaskan cekalan Alvian yang melingkar di pergelangan tangannya sejak turun dari mobil. Lelaki itu menarik tangannya untuk terus mengikuti langkah tergesa Alvian menuju kamar. Dan di sinilah dia berada. Bukan di kamar yang sebulanan ini menjadi kamar Keika, namun kamar lain, kamar Alvian. "Kamu aneh banget, Al. Kenapa?" Keika menaikkan dagunya. Tidak mengerti sama sekali dengan tingkah Alvian yang tampak kesal sejak keluar dari mini market. Dia kira, sebelumnya Alvian tidak mempermasalahkan keinginan Keika untuk mampir ke mini market dan menemui Amalia. Namun, lihatlah sekarang, Alvian tampak mengeraskan rahang dan beberapa kali meremas kepala. Membuat Keika semakin tidak mengerti. "Duduk Kei," pinta Alvian setelah menarik napas dalam-dalam dan m