32. SMS

1939 Kata

Lisa menatap kosong layar laptop yang sedang menyala di hadapannya. Ia sedang membuat laporan hasil panen dan penjualan yang diminta Faraz. Tapi, ingatannya kembali pada teleponnya dengan Revan saat di saung kebun. Sejak ancaman Revan di telepon waktu itu, Lisa jadi merasa tak tenang. Ia takut Revan sewaktu-waktu berbuat nekat dan benar-benar membawa Annisa ke hadapan Faraz. Entah apa jadinya Lisa jika hal itu terjadi. Lisa harap, ucapan Revan kemarin hanya gertakan sambal saja karena ia menolak untuk balikan dan membandingkannya dengan Faraz. Huh, tapi dia bisa kenal dengan Annisa, Lisa. Kamu harus tetap hati-hati dengan Revan. “Lisa?” panggil Faraz. “Astaghfirullah! Aa ngagetin aja,” ucap Lisa sambil membenarkan kaca matanya. Lisa memang suka menggunakan kaca mata ketika sedang menger

Baca dengan App

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN