Ayu membuka mata dan langsung tersentak bangun. Teringat sesuatu yang penting. Malam kemarin, Ayu masuk dalam keadaan letih luar biasa—karena keadaan kepalanya, dan makan secepat mungkin. Ramen buatan Hide lezat dan hangat, Ayu menghabiskan semuanya. Lalu setelah itu Ayu tidur. Tidur dengan amat nyenyak tanpa mimpi sedikitpun, dan baru bangun beberapa menit yang lalu. Ayu masih malas dan memutuskan untuk berpikir sambil memejamkan mata, karena alarmnya belum berbunyi. Dan saat itulah kesadaran menghampiri Ayu. Satu pikiran yang kemarin dia lupakan. Hanko dan juga surat perceraian. Ayu menyibak selimut dan meninggalkan futon-nya tergelar di lantai, berjalan menyusuri lorong rumah. Saat ini masih sangat pagi, karena suasana masih belum terlalu terang saat melewati taman di bagian tengah.