“Kita harus bertemu.” “Kau siapa?” Hide mengernyit karena tidak mengenali suara maupun nomor yang menghubunginya itu. Hide jarang menyimpan nomor siapapun di ponselnya, karena malas. Itu termasuk tugas Inoue. “Astaga! Sakura. Aku tunanganmu!” Seruan kesal terdengar dari ujung lain. “Oh, ya. Aku ingat.” Hide akhirnya bisa mencocokkan wajah dan suara. “Syukurlah. Itu luar biasa,” sindir Sakura. “Dari mana kau mendapatkan nomorku?” Hide tidak ingat mereka bertukar nomor saat bertemu kemarin. Pertemuan mereka terlalu singkat dan padat. “Tentu saja dari data omiai yang diberikan orang tuaku, dan seharusnya milikku juga ada padamu!” Sakura terdengar gemas. “Oh, begitu rupanya.” Hide tidak mungkin tahu karena tidak pernah melihat data apapun dari Sakura—kecuali data keburukannya yang diber