Ryu mondar-mandir di depan ruang UGD, sementara tangannya terus saling meremas. Hide sudah masuk ke ruang UGD sejak satu jam lalu, dan sampai sekarang tidak ada kabar apapun yang datang padanya. “Ini.” Inoue yang datang sepuluh menit lalu, menyerahkan ponsel kepada Ryu. “Siapa namanya?” tanya Ryu. “Yato Maeda,” kata Inoue. “Maeda-san?” Ryu menempelkan ponsel ke telinga. “Kau siapa? Kenapa menghubungiku malam begini?” Terdengar jawaban sedikit kasar. Saat ini pukul sepuluh. Terpaksa menerima panggilan dari orang yang tidak dikenal tentu menyebalkan. “Ryusuke Sato. Kuryugumi.” “Siapa… Oh?” Terdengar keributan di seberang dan Ryu mendecak dengan tidak sabar. Tidak tersisa kesabaran dalam tubuh Ryu saat ini. “Sato-san, maaf tidak mengenali Anda. Apa yang bisa saya bantu?” Maeda memper