Seminggu berlalu. Di kampus, anak-anak berarak keluar gedung setelah kelas selesai. Ayub dan Zul berjalan beriringan diantara banyaknya anak-anak yang bertaburan. “Jadi mau langsung ke kantor?” tanya Zul. “He’emh.” Ayub menaikkan tali tas punggung yang menggantung di sebelah pundak. “O ya Yub, tadi aku ketemu Harun. Kayak ada sesuatu yang beda darinya. Dia...” “Dia berselisih paham denganku.” “What? Jadi kamu dan Harun lagi ada masalah?” Mereka sampai di parkiran. Ayub naik ke motor. “Masalah apa?” “Aku nggak bisa jelasin.” “Harus jelasin, dong. Aku nggak mau ada masalah diantara sahabat-sahabatku. Katakan, masalah apa?” Ayub menyalakan mesin motor. “Aku buru-buru.” Zul memutar kunci motor Ayub hingga otomatis mesin mati dan mengambil kuncinya. Lalu menyembunyikann