5th Floor

1042 Kata
            Mike mulai berkeringat padahal tempat itu cukup dingin karena hawa yang tak wajar. Dentuman jantungnya sangat keras hingga membuatnya meneguk ludah. Mike menyesali keputusannya untuk ikut bersama Mrs. Marshall tanpa membawa peralatan apapun yang dibutuhkan.             Ia merongoh saku jasnya dan menemukan ponselnya. Mike menyalakan senternya hingga membuat mereka dapat bernapas lebih lega karena penerangan adalah teman terbaik dalam situasi seperti ini.             Mike menoleh pada Mrs. Marshall yang memandangi lorong lantai 4 dengan ekspresi tegang. Wanita paruh baya itu tidak melangkahkan kakinya keluar dari lift sama sekali dan tetap mencengkeram lengan Mike. “Ayo, Mrs. Marshall. Anda mau mencari Kelly bukan ?” Mike menegurnya dan mulai melangkah hingga mau tak mau Mrs. Marshall juga ikut melangkah keluar dari lift bersamanya. Wanita itu mengangguk gugup dan kembali memperhatikan sekitarnya.             GRAK ! DRAK !             Pintu lift di belakang mereka tertutup secara tiba-tiba walaupun telah padam hingga membuat keduanya terlonjak kaget. Mike menyinari lift kosong itu dan matanya membelalak sedetik kemudian. Lift turun dengan cepat kembali ke bawah !             Mike langsung bergerak ke arah tombol lift dan menekannya agar lift itu kembali. Tapi, tidak ada lampu sama sekali dan nampaknya lift itu yang telah sengaja membawa mereka ke lantai yang mereka tuju.             Mike mengumpat dalam hati karena itu artinya ia terjebak di gedung ini tanpa ada orang yang tahu. Smith pasti kebingungan mencari Mike setelah membawa mobilnya. Ia tiba-tiba teringat untuk menghubungi Smith meminta bala bantuan.             Dengan cepat, Mike menekan nomor Smith dan segera menghubunginya. Tidak ada nada sambung sama sekali dan Mike memandang layar ponselnya. Tidak ada sinyal. Bagaimana bisa di gedung seperti ini tidak ada sinyal ??? Ini ‘kan bukan di hutan ! jantung Mike mulai mencelos karena mengetahui ada yang tidak beres dengan gedung ini dan itu bukan sesuatu yang bisa dilihat oleh kasat mata. “Ada apa...? Kau menghubungi seseorang ?” tanya Mrs. Marshall yang nampaknya memperhatikan gerak-geriknya. “Ya. Saya mencoba menelepon asisten saya agar dia bisa menolong kita. Lift ini mati dan kita terjebak di sini sekarang.” Jelas Mike sambil berpikir cara lain. “Tapi, kita harus mencari Kelly !” kata Mrs. Marshall tiba-tiba dengan sedikit keras hingga suaranya bergaung di tempat itu. “Ya saya tahu itu ! Tapi, apa yang bisa anda lakukan jika anda telah menemukan Kelly ??? Lift ini mati dan kita juga tidak bisa turun ke bawah !” balas Mike sambil membelalak padanya. Tapi, sedetik kemudian ia terdiam dan ia teringat akan sesuatu.             “Tangga darurat ! Harusnya ada tangga darurat di gedung ini !” gumam Mike cepat dan ia masih bersyukur ada jalan keluar yang bisa mereka tempuh.             Mrs. Marshall mengacuhkannya dan menoleh ke sekeliling tempat mereka. Nampaknya lantai 4 terdiri dari bangsal pasien rawat inap, laboratorium, kamar operasi, dan ruang mayat. Mike bisa melihat papan hangusnya di atas kepala mereka. Ia mengernyit kembali, bagaimana bisa ada ruang mayat di lantai 4 ? Sial, ini benar-benar menakutkan sekarang ! rutuknya kembali dalam hati.             Mereka berdua mulai melangkah di lorong itu. Semua dinding dan kayu plafonnya hangus terbakar. Bau asap masih menusuk di hidung mereka hingga membuat mereka terbatuk berkali-kali.             “Kelly ? Kelly ? Dimana kau nak ? Mum mencarimu...” panggil Mrs. Marshall dengan suara menyedihkan yang menurut Mike tidak cukup keras untuk berhasil di dengar. “Kelly ! Apa kau ada di sini ???” Mike berteriak lebih keras hingga membuat Mrs. Marshall terlonjak dan menoleh ke arahnya. “Kalau anda ingin mencari seseorang, lebih baik keraskan sedikit suara anda daripada anda menghabiskan suara anda dengan percuma.” Balas Mike dan ia kembali berteriak memanggil Kelly.             Tidak ada sahutan dan mereka telah melangkah menuju ujung lorong lantai 4. Ada sebuah pintu di sebelah kirinya dan Mike mencoba membukanya dengan jantung berdegup kencang.             Pintu berderit dan Mike menerangi tempat itu. Ternyata sebuah laboratorium. Tapi, tidak semua benda di tempat ini terbakar. Nampaknya karena letak laboratorium ada di bagian terujung, api tidak sampai mengenai seluruh tempat itu.             Mereka masuk ke dalam laboratorium dan Mrs. Marshall mulai memanggil anaknya kembali. Sedangkan Mike sibuk melihat sekelilingnya. Benda-benda di sana hanya tertutup debu dan bau obat masih tercium di ruangan ini. “Ayo, Mrs. Marshall. Nampaknya Kelly tidak ada di ruangan ini.” Ajak Mike dan ia keluar dari laboratorium itu diikuti oleh Mrs. Marshall.             Mereka kembali menemukan pintu di seberang ruang laboratorium. Pintunya lebih besar dengan sebuah kotak lampu di atasnya. Sepertinya ruang operasi...pikir Mike dan ia mendorong pintunya lagi.             Bau obat yang lebih kentara membuat Mike mengernyitkan keningnya dan segera menutup hidungnya. Ia dapat mencium bau aneh juga dari tempat ini, tapi baunya hanya samar-samar saja. Mike tidak bisa menebak bau apa itu tapi seperti campuran dari bau darah dan sesuatu yang membusuk.             Hanya beberapa kali mereka memanggil Kelly di ruangan ini karena mereka berdua sendiri tidak tahan dengan aromanya. Kedua orang itu kembali berjalan menuju pintu-pintu lain yang ternyata adalah bangsal pasien. Mike melirik jam tangannya dan sudah jam 2 pagi mereka terkurung di gedung rusak ini. Smith pasti mulai mencariku...pikir Mike dan ia berharap Smith berhasil menemukannya.             Mereka telah berputar-putar di lorong sepanjang lantai 4 dan membuka semua pintu. Tidak ada tanda-tanda Kelly sama sekali. Mike menyorongkan sebuah kursi yang masih utuh pada Mrs. Marshall. Mereka beristirahat sebentar di salah satu bangsal pasien. Mike melirik baterai ponselnya dan hanya tinggal 50 persen lagi sebelum ia tidak bisa menggunakannya. “Anda masih akan mencari ? Kita sudah berkeliling lantai 4 ini dan tidak menemukan Kelly sama sekali.” Mike memandang wanita paruh baya itu yang terlihat lelah. “Jadi kau mau membiarkan anakku begitu saja ??? Justru aku kemari untuk menyelamatkannya dan tidak ada yang bisa menghentikanku !” Mrs. Marshall memandang tajam pada Mike. “Ya, ya saya tahu dan saya tidak akan menghentikan anda. Tapi, saya rasa Kelly mungkin saja turun ke lantai lain. Kita perlu memeriksanya.” Usul Mike dan Mrs. Marshall terlihat berpikir sesaat.             “Ya, baiklah. Kau benar. Dia anak pintar... dia tidak mungkin akan terus berdiam diri di tempat ini.” Mrs Marshall bangkit kembali dan Mike mulai menuntunnya menuju akses tangga darurat yang terbelit oleh beberapa rantai yang telah rusak. Mike hanya mengernyit melihatnya dan nampaknya rantai itu telah dibuka oleh seseorang.             Mereka mulai menuruni tangga dan berhenti pada lantai berikutnya. Mike membuka pintu dan menyinari sekitar lorong di lantai itu. Apa semua model ruangan rumah sakit sama ??? Atau ini hanya perasaanku saja ? Mike membatin saat melihat beberapa ruangan yang ia kenali persis seperti ruangan lantai 4 tadi.            
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN