Semua telah direnggut, hati yang berada dalam satu masalah menyayat. Dia, berdiri sambil melihat di mana keadaan itu sangat harmonis. Suami dan anaknya tengah duduk santai, dengan orang asing yang menjadi bagian keluarga Ivanska. Adhisti meremasi celemek, menahan tangis yang sudah semalaman berhasil meregang keadaan pahit. Xander yang sudah dikhianati selama 6 bulan ini enggan menjalin keakraban lagi, pria yang sangat dicintai itu terluka parah dan Adhisti berusaha menerima. "Maafin aku Mas," Adhisti menarik napas berat. "Udah ninggalin kamu sama Ibel." Dalam hujan lebat mengguyur Jakarta, Adhisti ingat betul kata-kata Xander semalam 'aku mencoba untuk bangkit, dan jangan coba menjatuhkanku lagi!'. Semua itu mengurung perasaan, Adhisti menyesali Semua yang telah ada. "Gimana aku bisa je