Setelah malam pertama mereka sebagai pasangan suami istri, ada satu hal yang membuat Marina rasanya ingin menetap selamanya. Gerald selalu hadir saat dirinya tidak berdaya, bahkan saat Gerald sedang menjauhinya. Sama seperti malam ini, meski ia berkata akan menghabiskan waktu bersama semua saudara laki-lakinya. Tapi dia tetap ada saat Marina merasa takut dan tak berdaya, memeluknya dengan lembut dan penuh kasih sayang.
"Tenanglah Marina." Gerald mengusap lembut kepala Marina.
Nafas Marina masih memburu dengan semua air matanya yang membuat pipinya begitu basah. Marina begitu kencang mencengkram punggung Gerald."Gerald."
"Tenanglah Marina." Gerald kini mencium pipi Marina dengan lembut."Ini aku."
Marina membuka matanya."Gerald." Kali ini nada suara Marina tampak tenang. Matanya menat
