"Ayah …!" seru Viona, seraya berlari mendekati sang ayah. Ia langsung berlari memeluk Abraham yang sedang berdiri dengan tongkat yang menopang tubuhnya. "Bagaimana liburannya? Menyenangkan?" Abraham mengusap pucuk kepala Viona. Viona yang berada di dalam pelukan sang ayah mengangguk. "Sangat-sangat menyenangkan. Aku bisa menghabiskan waktu dengan suamiku, Yah. Ya, meski rasanya aku belum puas untuk menikmati liburan bersama suamiku. Tapi apa daya, dia harus segera masuk ke kantor. Dan sepertinya aku pun akan melakukan hal yang sama," terangnya. Seraya menuntun sang ayah untuk kembali duduk di sofa. "Oh, ya, bagaimana kondisi Ayah? Apakah baik?" Abraham mengangguk. "Sangat-sangat baik. Terutama saat mendengar kamu akan pulang." "Oh, ya?" Viona menyipitkan. "Iya. Kalau kamu tidak