Netranya menatap bosan pada sosok pria dewasa yang digandeng ibunya. Pria yang berbeda dari kemarin dan yang jelas bukan ayahnya. Wajah sang ibu nampak memerah, karena mabuk seperti biasanya. Pria bertubuh kekar itu pun tanpa banyak berkata mengabaikan dirinya menuju sebuah ruangan dilantai atas. Kamar ibunya. Tak lama sayup dari arah kamar mulai terdengar suara rintihan dan desah, dia sudah tak peduli dan menulikan pendengarannya. Hal biasa yang sering dia dengar bahkan sekali dia pernah memergoki ibunya ketika sedang bergumul saat usianya baru sepuluh tahun. Sebuah tontonan tidak senonoh yang seharusnya belum dia ketahui, tapi apa dayanya ? Terkejut kemudian menangis sepanjang malam karena shock. Namun keesokan harinya sang ibu tak bicara banyak dan tak berniat membahasnya. Apakah setiap